Ada cerita yang belum aku jurnalkan di blog ini. Perjalanan akhir
tahun 2013, sebenarnya ini pengalaman yang sangat luar biasa meski
sedikit hilang bekasnya hehe... mungkin harus sering-sering berpetualang
lagi,,,
Akhir desember lalu mungkin menjadi puncak kebimbangan
seorang insan yang bernama enra alias aku. Entah karena menjadi orang
yang memiliki golongan darah 0, jadi lebih sering mikir kali ya. :D
Inget
kata sahabat ku, kata dia salah satunya " Manusia adalah mahluk yang
membutuhkan pengakuan untuk kelanjutan hidupnya." yupz i think that's
right. But itu yang sedang berkecamuk dalam hatiku ketika itu (lebay ya
hehe), hasil kerja keras yang rasanya terbuang sia-sia karena tidak ada
pengakuan, plis i just need it. Bukan pujian tapi perhatian dari hasil
kerja, (Ngamuk hehe). Itu yang membuat rasanya ingin move on dari tempat
itu, Segera mungkin.
Akhirnya dengan alasan ingin refreshing aku
mendapat kesempatan untuk mengikuti perlombaan backpacer yang di adakan
Keluarga Besar Forum Indonesia Muda. Traventurace namanya gabungan dari
traveling+adventure+racing = perjalanan ke lima kota dengan bekal
Rp.100.000,00 dan harus menyelesaikan misi di setiap kotanya ditambah
kita tidak tau destiny disetiap klunya.
Tujuan awal aku mengikuti
Traventurace adalah mencari seberapa kuat enra ini, kedua adalah ingin
mencari jawaban yang dicari-cari oleh pentanyaan yang berkecamuk diotak
sejak lama.
Akhirnya aku berangkat dari Semarang dengan meeting
point di Jakarta, tanggal 19 desember. Aku berangkat dengan kereta
ekonomi, didalam kereta aku banyak sekali melakukan kontemplasi diri.
Tiba dijakarta jam 3 pagi dan dijemput Kak fahmi dan Kak Dani. Tas yang
aku bawa enggak tanggung-tanggung loh... tas carrier ukuran 70L.
Mantapkan!
Karena lelah jadi tidur dulu di Mabes Rawamangun alias
rumah Bunda Tatty dan Pak'e Elmir. Sampai subuh dan bersiap menuju
racing pertama. Kelompok ku waktu itu ada aku dan Isti yang sama-sama
dari semarang serta bintang dari Surabaya yang belum juga nongol hingga
start mulai karena Keretanya telat.
Kelompak dibagi menjadi enam dengan komposisi yang berbeda-beda, ada:
1.Beruang dengan personil : Uda Rifky, Kak Dhay, Syifa
2. Kuaci dengan personil : Kang Doni, Desi, Tyas
3. Archipelago dengan personil : Mbak Ridha, Putri, Yudi
4. Macan dengan personil : Marchel, Nurmy, Choky
5. Huba-Huba dengan personil : Mbak Nana, Tasyah, Aan
6. Avatar dengan personil : Aku (enra), Isti, Bintang
Start
dimulai pukul sembilan (seingatku) dan itupun bintang baru datang, haha
al hasil kagak kacau awalnya (sampai akhir kali ya). Klu pertama adalah
"Titik Nol Kota Hujan" waduh, jujur kita bertiga mungkin tahu kalau
kota hujan adalah Bogor but... we don't know naik apa, jadi kita tanya
teman-teman via apapun haha kecuali browsing karena dilarang di race
ini. Meski Isti sebenernya tahu tapi agak ragu.
Kita naik Busway
ke stasiun Cawang untuk naik KRL ke Bogor (KRLnya penuh banget dengan
barang kita yang wew) wah ternyata lama juga ya dan ini kali pertama aku
ke Bogor jadi benar-benar seru banget. Enggak nyangka kalau ke Bogor
karena awalnya klu dari panitia adalah perjalanan ke-JAWA sedangkan
jarang orang Jakarta dan JABAR bilang bahwa mereka adalah jawa, Jawa
adalah jawa tengah dan jawa timur.
Jadi setelah kita naik KRL
hingga kota dan lanjut Bogor, nyampe juga di taman yang banyak topinya
alias taman topi. Awal informasi yang kita dapat bahwa nol km Bogor itu
di Istana Presiden jadi kita kesana, wah ternyata salah dan karena kata
orang-orang dekat daerah sana makanya kita jalan kaki. Beuhhh jauh man,
kita jalan muterin taman raya bogor lewat tugu kujang dan baru nemu
balaikota tepat nol kilometer Bogor.
Akhirnya ketemu juga disana
kita tiba sebagai peserta no 5 sebelum macan, karena macan jumatan dulu.
Klu selanjutnya adalah Musium Peta, saat berjalan ke musium tidak
sengaja ada wartawan yang lewat dan bertanya "lagi ikut Traventurace ya
mb?" aku jawab " Iya mas, panitia ya?" tanyaku balik. "bukan mbak saya
pers." haha (enggak penting banget dan di tulis hehe Intermezo ja)
Di
musium peta kita keliling untuk mengetahui sejarah perjuangan tentara
Peta langsung dipandu Pak Suroso, sebelumnya kita dimakan nasi kotak
sponsor dari ayam bakar mas mono, yang sering rame di Sedekah Rombongan
akhirnya nyoba juga dan gratis pula, hmmmm enakkkkk
Sehabis
keliling dari musium Peta kita agak dimanjakan kakinya sebentar dengan
naik angkot ke sebuah tempat yang katanya kejutan untuk kita. Diselingi
rintik-rintik gerimis di kota hujan ini, dan adzan ashar yang sedikit
terdengar.
TaaRRRRaaaa!!! Panti Wredha Bogor. Jujur ini pengalaman pertama aku ke panti yang isinya para orang-orang tua.
Disana
kita menghibur nenek-nenek kita, misi kita adalah setiap kelompok harus
menghibur nenek-nenek setelah magrib. Beberapa acara dipandu MC dan
Choki dari kelompok Macan yang memang konyol banget anaknya sehingga
nenek-nenek terhibur. Kita bernyanyi mulai dari laskar pelangi, hingga
lagunya titik puspa, tapi aku tidak tahu judulnya. Inti lagu ini
bercerita tentang seorang istri yang rindu dengan suami yang telah pergi
meninggalkan dunia. Jujur saat lagu itu dinyanyikan oleh salah-satu
nenek aku menangis diam-diam hehe entah karena ingat Ibu dirumah, atau
karena merasa kasian karena nenek-nenek disini pasti rindu dengan
masa-masa dahulu mereka bersama orang-orang terkasih.
Aku terbawa
suasana disana, suasana gembira yang aslinya haru biru. Aku duduk
disebelah nenek fatimah dengan gelar andi jelas dari bugis nenek ini.
Benar nenek fatimah ini dari kalangan keluarga besar di tanah asalnya.
Aku yakin paras wajahnya yang masih cantik ini pasti memiliki cerita
yang dalam dengan guratan tua yang memiliki cerita sendiri. Ternyata
nenek Fatimah sendiri yang meminta untuk tinggal di Panti ini karena
dulu ayahnya pernah bertugas di Bogor dan Nenek ingin sekali tinggal di
Bogor lagi itu alasan lainnya, alasan sebenarnya karena nenek fatimah
tidak ingin terus-terus bersedih karena mengingat anak satu-satunya yang
meninggal tiga tahun lalu karena sakit jantung dan suaminya yang
meninggal satu tahun lalu. Padahal cucu-cucu dan keluarga besarnya
sangat menyanyangkan keputusan nenek Fatimah ini. Kalimat ini sangat
dalam sehingga masih aku ingat, nenek Fatimah ucapkan ini "Semua Allah
yang menakdirkan nak, kita hanya sebagai manusia biasa harus tetap
bersyukur atas ketetapan-Nya. Kadang kita disini tidak menyangka kok tua
bukannya dengan keluarga tapi malah jauh dari keluarga dan di panti.
Tapi nenek senang disini karena ini keluarga baru nenek."
Aku
termasuk pengingat yang baik jika memang memory itu mengena dihati. Sore
itu diselingi hujan yang cukup lebat aku merasakan betapa harunya hidup
ini.
Panti Wredha Bogor menjadi kisah tersendiri dalam perjalanan
ku, aku berjanji pada diriku untuk berkunjung kembali ke panti ini
dengan senyum yang lebih lebar untuk mereka.
Setelah magrib kita
bersiap untuk tampil, dan beberapa kelompok mengajak nenek-nenek bermain
dengan es breaking dan kelompok ku memilih untuk bernyanyi lagu "Bunda"
dengan momen hari Ibu saat itu. Lagi-lagi karena aku golongan darah 0
jadi mudah terharu, untung enggak nangis lagi hehe
-Just a Moment "This Part Skip"- (hahaha belum bisa diceritakan)
setelah
mendapat klu selanjutnya yaitu ke Piramida IPB, al hasil karena banyak
informasi yang kita dapat jadi avatar yang saat itu bersama kuaci salah
pilih Piramida IPB yang dimaksud, kita turun di IPB Dramaga klo g salah
dan itu jauh dari yang dimaksud.
Disini kenekatan berlangsung, di
Tugu Kujang kita mencoba mencari tebengan dengan modal tangan dan
tampang memelas haha. Disini Desi dari tim kuaci mendapatkan tebengan
angkutan bak terbuka (coak) sampai dekat pertigaan taman safari. What!
ini tempat yang tadi tim ku lewati haha emang ya muter-muter doang. Dan
tebengan kedua aku berhasil menyetop angkutan terbuka juga, setelah ibu
dan bapak didalamnya melihat muka melasku haha (pengalaman pertama
nebeng angkutan berasa kayak anak punkers gitu lucunya karena aku pake
rok dan tubuh yang gendut jadi agak sulit untuk naik angkot itu, untung
mobil dibelakangku itu baik jadi tidak meng-klakson kita) Terimakasih
ibu dan bapak yang baik.
Eits karena kita telat jadi yang harusnya
kita ke Piramida IPB jadi pindah tempat setelah aku mendapat telpon
dari panitia yang sangat mencemaskan kita. (Maaf ya) Kita diminta Turun
di depan Hotel dekat IPB lupa nama Hotelnya, kita pikir bakal istirahat
di Hotel haha. Ternyata kita di jemput salah seorang panitia dari FIM
Hore Bogor dan kita diajak jalan menyusuri jalan yang lumayan jauh,
becek, gerimis pula. Jalannya jauh amat... untung ada yang nawarin jadi
potter (hehe) baik hati deh panitia dari Bogor yang dengan baik hati
membawakan tas ku entah berapa kilo beratnya. (maklum cewek apalagi aku
yang bajunya rangkap-rangkap haha) Makasih Ecky yang kebetulan teman
satu angkatan di FIM 11.
Wah ternyata jauh juga ya, ke tempat
kumpulnya.... setelah malam sudah menyelimuti langit Bogor 4 Jam yang
lalu, akhirnya kita makan juga hehe, kali ini kita makan di saung daerah
kos-kosan IPB deket Rumbel FIM Hore Bogor.
Malam itu aku dan teman-teman cewek bermalam di Rumbel FIM Bogor dan yang laki-laki di tempatnya kak ario dan kak fahmi.
Perjalanan
belum berakhir... Ke esokan harinya mungkin akan lebih seru dan membuat
kakiku lecet-lecet karena menahan kaos kaki. hahaha
Semangat!!!
*Maaf ya fotonya acak banget
TO BE CONTINUE
TO BE CONTINUE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar