Cahaya-Mu |
Aku bukanlah seseorang yang takut akan hal yang satu ini "Kegelapan". Tidak sama sekali. Namun setelah aku melewati perjalanan yang panjang dalam kegelapan dan akhirnya benar-benar memupuskan ketidak takutanku. Gelap itu sebenarnya sesuatu keadaan tanpa cahaya, tanpa cahaya benar-benar tanpa cahaya.
Kadang aku pikir aku terlalu tangguh untuk seukuran wanita, aku bukan feminis, dan aku hanya menempatkan wanita sebaik-baiknya wanita berada. Tangguh dengan berbagai macam resiko yang selalu berani aku lewati. Rasanya itu seperti tertantang, ketika adrenalin naik dan setelah terlewati itu semua ada rasa puas dan bangga.
Perjalanan dari Semarang dan harus pulang ke Banjarnegara, namun karena harus menyelesaikan beberapa hal hingga jam lima sore baru bisa pulang, dengan motor yang selalu menemaniku aku beranikan diri, awalnya ingin melewati jalan yang biasa aku lewatin yaitu jalan trobos dari ungaran ke temanggung, tapi karena dulu pernah lewat sana dengan keadaan yang sama benar-benar berbahaya kabut dan tidak ada lampu sama sekali. Jadi aku putuskan lewat kota meski harus lebih jauh. Lewat ungaran, ambarawa dan sepanjang penjalanan ambarawa-temanggung sangat-sangat sepi dan gelap.
Belum berakhir temanggung masih aman tapi sepanjang perjalanan aku hanya berpikir ini aku kok berani sekali. Jujur aku baru merasa takut. Takut ini hanya karena perasaan trauma yang terjadi belum lama ini saat melewati jalan Temanggung ada laki-laki aneh yang mengikuti motorku.
"Trik dan tips untuk kalian rider wanita kalau perjalanan dikira kurang aman coba rubah tampilan kita agak seperti cowok, dan siapkan senjata seperti gunting atau semprotan untuk jaga-jaga diatas motor dipepet jangan kaget dan langsung sigap. Terus kalau ada yang mencurigakan berhentilah ditempat yang rame dan mencoba menghindar dengan pelan-pelan."
Setelah kejadian itu benar-benar membuat aku lebih waspada. Lanjut perjalanan itu dari Temanggung sudah jam 7 malam, karena lapar aku putuskan ke alfamart untuk beli kopi dan benk-benk yang bisa dimakan diatas motor, karena tidak ingin buang banyak waktu jadi itu yang bisa aku lakukan tetap jalankan motor dan sambil makan benk-benk.
Ternyata kota sehabis Temanggung yaitu Wonosobo mati lampu total. Nambah gelap, wow. Aku kencengin solawat-solawat-solawat. Al hamdulillah jam 20.30 sampai di rumah dengan ridho Allah.
Setelah itu aku benar-benar berdo'a Ya Allah jangan beri aku kesempatan pulang jika jam sudah malam, aku takut kegelapan. dan hanya dengan sinar-Mu aku berani ya Allah.
Sepanjang perjalanan aku kontemplasi dalam renungan perlahan aku rasa diriku hampa bahwa aku telah sedikit kehilangan cahaya-Mu Allah. Yang pernah ada menerangi jiwaku. Allah mungkin aku ada salah, mungkin aku tersesat, mungkin dan mungkin lagi.
Inspiring by Sendiri Menyepi-EDCOUSTIC
Kegelapan itu sebenarnya hanya rasaku, rasa yang benar-benar lama aku biarkan. Hingga aku lupa menyalakan sinar-Nya. Mungkin terlena dengan kenyamanan gelap tanpa ada yang mengusik. Allah aku hanya manusia biasa yang selalu berbuat salah tanpa menyadari, terkadang lalai atas segala nikmat-Mu.
Allah aku hanyalah sebagian dari orang yang engkau pilih untuk menghuni bumi-Mu. Bumi yang luar biasa. Maafkan hamba ya Allah. Berikan cahaya-Mu ya Allah, untuk sinari kembali jalanku. aamiin
"Blind is not Blind but that's About U Feel"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar