Selasa, 14 Januari 2014

Fenomena Ini, Saling Mengingatkan Yukkk

Hmmm... Malam kemarin berdiri menunggu bus untuk pulang dari Semarang ke Banjarnegara, dengan sengaja aku memperhatihan fenomena-fenomena yang terjadi disekitar. Lumayan lama sekitar 2 jam saya menunggu bus ekonomi yang biasa menemani perjalanan malam untuk pulang ke rumah. Sedikit beralasan kenapa aku memilih bus ekonomi selain budged yang lebih murah juga karena suka. Entah alasan itu muncul saja di pikiranku. Padahal bus ini uniknya bukan hanya manusia saja penumpangnya, tetapi ada juga kecoa. haha... but aku juga milih-milih juga buat nyari tempat duduk yang lumayan lah. 

Back ke cerita awal, fenomena yang saya maksud adalah tentang kebiasaan orang atau kebiasaan yang terlalaikan. 

Brukkk... aku dengar suara dari samping kanan, supir suttle membuang botol air mineral sedang di jalan begitu saja. Dengan innocentnya si-bapak supir sambil ngobrol dengan petugas travel lainnya.

Lalu tiba-tiba ada bapak-bapak tua yang tergesa-gesa naik bus dengan rokok yang masih lumayan panjang, dia segera berlari menuju bus ber-AC sehingga keputusan yang dia ambil adalah dibuangnya rokok yang masih lumayan panjang itu beserta api dan asapnya. 

Mungkin aku terlalu iseng memperhatikan gerak-gerik orang, tetapi itu mengasikan.

Seperti fenomena di samping dan depanku pasangan mungkin pasangan pacaran atau pasangan menikah yang sepertinya agak sulit memisah pasangannya untuk pergi sampai peganggannya erat sekali bahkan aneh aku melihannya. Sebelah kanan saya pasangan yang kira-kira 3-4 tahun lebih tua dari aku si-wanitanya sepertinya agak berat meninggalkan si-laki-laki dilihat dari obrolan yang tidak sengaja aku dengar.

"Yang (bukan kata tambahan, tapi panggilan) duh enggak enak banget ninggalin kamu," Ucap si-wanita yang menggunakan jaket merah.
"Duh, kok gitu. Itu yang busnya," Jawab si-laki-laki, entah dia itu menginginkan si couple-nya ini pergi atau tidak tetapi kalimat berikutnya seperti ini.
"Ntar aja deh klo udah mau jalan baru naik." Ea...... *nguping (enggak sengaja)

yang pasangan didepanku mojok si jadi entahlah mereka ngomongin apa hehehe...
Masih berdiri, satu jam kemudian.
Beberapa joki menanyakan aku naik bus kemana? aku jawab ke banjarnegara, karena lumayan lama sedang jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Aku balik bertanya," masih ada bus ke banjar enggak mas?" "Masih mbak." 

Alhamdulillah, semoga tidak lama lagi aku harus berdiri disini, satu hal lagi atsmofir jika kita di terminal malam-malam. Yups, merasa menakutkan hahaha.... but keep positif thinking.

Masih berdiri dan menjadi pengamat, sesekali aku mengingat beberapa hal yang terjadi akhir-akhir ini. Mungkin karena biasanya aku mengandalkan motor revo ku dan minggu ini ke semarang tanpa dia. Jadi aku harus ribet dengan angkutan umum yang belum umum dengan ku, hehe lanjut ingatan ketika dikantin kampus paska kelaparan abis, sambil nunggu mie godok plus telur aku duduk dan mainin hp putih mungilku. Tiba-tiba ada rombongan temen-temen kelas yang masuk, ada 2 awalnya yang sedang foto-memfoto pake hape barunya mungkin disambung datang dua cowok-cowok lainnya datang dengan nada semarangan mereka bercakap dengan cas-cis-cus apapun keluar dari mulut mereka, bercampur dengan bahasa animals "endes, yasu, Cele**, dan kawan-kawannya. Wow, gatel banget ni teliga bukannya tidak mau menegur. Mungkin bagi mereka itu bukanlah hal yang salah. Sehingga mereka enjoy-enjoy saja dengan ucapan itu. 

Sama halnya fenomena yang sedang terjadi didepanku ini mereka membuang sampah, rokok dan bahkan fenomena yang terjadi setelahnya yaitu jalanan percabangan tiga di terminal Sukun ini lumayan lebar dan banyak kendaraan roda besar, truk-truk bodi monster lalu lalang tetapi banyak juga mereka yang memiliki roda kecil mungkin kalau berdiri berdampingan saja tidak terlihat ini malah menantang nyawa dengan tidak berhelm, wuih... nyawanya sepuluh kali ini orang.

eh... fenomena ini bisa dijadikan referensi diri juga si, sering kali aku menegur dengan baik orang-orang yang merokok di atas motor atau mobil yang se-enaknya membuang serpihan atau puntung rokoknya seenak jidat mereka. 





Mungkin bagi mereka itu bukanlah hal yang salah, balik lagi, ini  adalah tentang kebiasaan yang di lakukan mereka tetapi kebiasaan itu bukan hal baik bagi kita, bukan bagi mereka, karena mereka tidak sadar itu tidak baik.

Fenomena seperti ini sering terjadi dengan kita. Sadar atau tidak sadar apa yang kita lakukan adalah kesalahan namun membiarkan atau benar-benar kita tidak tahu itu salah dan tidak mengingatkan.

Hmmmm..... oke instropeksi diri. mengingatkan dengan cara baik mungkin ya jawabannya. 



Tak lama kemudian bus yang aku tunggu datang juga sebelumnya ada hal yang menyita perhatianku. Sampah yang dibuang supir suttle tadi di pungut oleh anak-anak seusia SD tampilannya tidak kumal bahkan wajahnya terpelajar dia membawa perlengkapan mulung.

Ini fenomena lain batinku dan lalu masuk ke bus dengan kecoa hehehe





Tidak ada komentar:

Posting Komentar